Bayi baru lahir kuning, bahaya tidak ya?

Bunda pernah melihat kondisi bayi baru lahir dengan seluruh badan kuning? Kondisi tersebut dinamakan jaundice. Jaundice terjadi karena peningkatan bilirubin akibat kerja organ hati bayi baru lahir yang belum sempurna. Bunda tidak perlu khawatir berlebihan, sebagian besar kasus kuning pada bayi baru lahir adalah hal yang normal. Namun, Bunda perlu waspada jika tidak sembuh dalam rentang waktu yang lama.

Sebenarnya, apa saja penyebab, gejala, serta bagaimana cara perawatan bayi kuning secara sederhana di rumah? Simak artikel bayibunda.id berikut ini.

Penyebab bayi kuning adalah bilirubin yang berlebih

Bayi kuning atau jaundice disebabkan oleh penumpukan bilirubin. Bilirubin adalah zat yang terbentuk dari sisa penguraian sel darah merah pada tubuh bayi. Sisa penguraian tersebut belum seluruhnya dikeluarkan melalui feses dan urine bayi. Sehingga zat bilirubin masih beredar di seluruh tubuh hingga kulit bayi terlihat kuning. Pada umumnya, organ hati bayi baru lahir masih membutuhkan penyesuaian dalam tubuh pada usia 1-2 minggu hingga ia bisa membersihkan zat bilirubin tadi dari seluruh tubuh.

Selain bilirubin yang berlebih, jaundice dapat disebabkan karena kondisi bayi seperti berikut:

1. Sedang mengalami infeksi darah

2. Kelebihan sel darah merah.

3. Memar pada bayi setelah melewati masa kelahiran yang sulit.

4. Golongan darah bayi berbeda dengan sang ibu. 

5. Tingkat oksigen rendah 

6. Gangguan kondisi hati, seperti atresia bilier 

Gejala bayi kuning

Selain terlihat kasat mata bahwa kulit bayi cenderung kuning, gejala lain yang juga mungkin terlihat antara lain : 

  1. Konjungtiva mata bayi menguning, dimulai pada usia 2 atau 4 hari.

  2. Bayi malas menyusu

  3. Bayi mengantuk sepanjang hari

  4. Berat badan bayi baru lahir berkurang >10% dari berat saat lahir

  5. Pada kondisi berat, bayi bisa mengalami kejang 

Perawatan bayi kuning dirumah

Tujuan utama perawatan bayi kuning yang normal (kuning bukan disebabkan karena penyakit), adalah membantu bayi mengeluarkan zat bilirubin yang berlebihan dalam tubuhnya. Zat bilirubin tersebut keluar melalui feses dan urin, maka cara yang paling mudah adalah dengan memperbanyak pemberian ASI. Bunda harus memastikan bayi mendapat ASI yang cukup meskipun kadang kondisi bayi kuning malas menyusu. Bila perlu, bangunkan bayi pada saat jam menyusu, jemur bayi di pagi hari, perah ASI dan berikan melalui sendok apabila bayi masih malas nenen langsung pada payudara Bunda.

Para bidan di bayibunda.id berkomitmen mendampingi Bunda dalam merawat bayi baru lahir. Perawatan yang bisa kami bantu antara lain memandikan bayi, merawat tali pusat, membersihkan hidung dan mulut serta telinga, edukasi dan konsultasi mengenai pemberian ASI. 

Apabila bayi masih kuning di usianya yang lebih dari 2 minggu, apalagi disertai feses bayi yang berwarna pucat, Bunda bisa segera membawanya ke dokter agar bayi segera mendapatkan penanganan khusus.